Beasiswa Bazma Pertamina

Aku dan Permasalahan Krisis Pangan

Akhir – akhir ini, berita mengenai krisis pangan di dunia sering kali diangkat. Berdasarkan informasi yang didapat dari FSIN ( food security information network) melalui CNN Indonesia di beberapa negara krisis pangan akan meningkat. Saat ini, krisis pangan telah terjadi di daerah konflik bersenjata seperti Somalia, Sudan, Yamen dan Nigeria. Ketua AB2TI dalam neraca.co.id memprediksi akan terjadinya krisis pangan di Indonesia. Penyebab terjadinya krisis pangan di dunia yaitu akibat adanya konflik bersenjata, bencana alam, keterpurukan ekonomi, ketergantungan impor, serta masih kurang baiknya proses budidaya tanaman yang diterapkan.
Konflik bersenjata saat ini banyak terjadi di negara – negara Afrika. Akibatnya keberadaan pasar sebagai tempat untuk membelikebutuhan sehari – hari menjadi hilang. Saat pasar tidak ada, maka bahan pangan menjadi sulit ditemukan dan apabila ada harga yang ditawarkan untuk bahan pokok sangat mahal. Hal tersebut mengakibatkan masyarakat sekitar tidak mampu membelinya dan mengakibatkan kelaparan.
Bencana alam kian berganti dari suatu tempat ke tempat yang lain. Salah satu bencana alam yang menimpa Indonesia yaitu bencana kekeringan. Menurut kepala BMKG dalam kompas.com indonesia bagian timur (NTT) menjadi daerah yang mengalami kekeringan dengan tingkat paling parah. Saat kekeringan, tanaman akan tumbuh dengan kurang baik bahkan akan banyak tanaman yang mati sehingga tidak ada yang didapatkan dari tanaman tersebut.
Keterpurukan ekonomi juga kini menjadi permasalahan yang sedang dialami  oleh negara – negara Afrika. Akibat adanya konflik bersenjata yang terjadi terus menerus roda perekonomian menjadi hancur. Meskipun banyak negara yang menjadi eksportir minyak dunia namun kesejahteraan masyarakatnya masih belum dapat terjamin sehingga krisi pangan masih menjadi permasalahan yang belum dapat teratasi di Afrika.
Banyak barang yang berasal dari luar negeri ada di Indonesia, mulai dari alat – alat rumah tangga, pakaian, hingga bahan pangan. Industri pertanian dari hulu ke hilir kini dikuasai oleh perusahaan mutinasional / perusahaan asing. Akibatnya Indonesia menjadi ketergantungan pada impor yang  menyebabkan kestabilan pangan di Indonesia menjadi rentan. Saat terjadi permasalahan di kawasan pengimpor bahan pangan, tentunya berdampak buruk bagi ketersediaan pangan di Indonesia. Jumlah bahan pangan akan menurun sehingga berpotensi terjadinya krisis bahan pangan. Selain dikarenakan ketergantungan pada impor, Indonesia juga mengalami permasalahan dalam pemenuhan bahan pangan dikarenakan luas pertanian di Indonesia dari hari ke hari menjadi berkurang karena beralih fungsi menjadi lahan non pertanian ( Mentri pertanian dalam kompas.com).
Produktivitas yang kurang sesuai dengan yang diharapkan saat ini banyak terjadi terutama di negara – negara berkembang seperti Indonesia. Hal ini terjadi dikarenakan adanya perilaku budidaya tanaman yang dilakukan kurang baik. Perilaku budidaya yang dianggap kurang baik yaitu mencangkup lima aspek yaitu : teknologi benih, proses penanaman, jarak tanam yang diterapkan, indeks pertanaman, dan pemupukan.

Dalam menangani krisis pangan dapat dilakukan upaya – upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan:
1.      Memanfaatkan Cuaca dan Iklim
a.       Mempelajari sifat iklim dan memanfaatkan hasil agar pola tanam menjadi sesuai dan tidak terjadi bencana yang disebabkan oleh manusia seperti banjir
b.      Menyusun pola tanam dan memilih jenis tanaman yang sesuai dengan daerah. Apabila daerah tersebut sering mengalami kekeringan kita menyesuaikan penanaman dengan menanam tanaman yang tahan kering begitu pun apabila daerah tersebut rawan banjir.
c.       Memanfaatkan informasi iklim untuk memberikan rekomendasi serta peringatan kepada masyarakat
d.      Melakukan konservasi
2.      Memberdayakan penyuluhan pertanian secara maksimal agar tidak terjadi kemunduran agronomi sehingga posisi agronomi menjadi terus baik
3.      Mengurangi dampak akibat iklim yaitu dengan mengetahui cara antisipasi, serta mengetahui dan dapat menerapkan teknologi utama dan alternatif dalam mengatasi permasalahan yang terjadi
4.      Melakukan pendekatan yang strategis dan taktis
5.      Secara terpadu dengan instansi terkait yang memanfaatkan data iklim

Sebagai calon petani masa depan tentunya saya berkeinginan untuk dapat mengatasi permasalahan pangan di bidang agronominya terutama penanganan hama dan penyakit yang sering kali menjadi permasalahan yang menyebabkan gagal panen. Saat ini, saya belum dapat menangani permasalahan ketersediaan pangan secara langsung. Saya baru mempelajari bagaimana upaya yang dapat dilakukan dalam menangani permasalahan tersebut. Apabila saya sudah terjun ke lapangan secara langsung tentunya saya akan menerapkan ilmu – ilmu yang telah diperoleh agar permasalahan pemenuhan bahan pangan tidak terjadi lagi. Bahkan dapat menjadi orang yang membatu Indonesia menjadi mandiri dan tidak bergantung pada pasar impor lagi.


Komentar

Postingan Populer